8 REASONS TO VISIT PALU

DIBANDING KOTA-KOTA UTAMA LAIN DI PULAU SULAWESI, SEBUT SAJA MANADO, MAKASSAR, DAN GORONTALO, PALU MEMANG BELUM POPULER SEBAGAI DESTINASI WISATA. MODAL UTAMANYA UNTUK MEMIKAT PELANCONG ADALAH KEKAYAAN KULINER DAN ALAM YANG TERAWAT. BERIKUT INI fellyandmaria.blogspot.com MEREKOMENDASIKAN DELAPAN ALASAN MENGAPA PALU LAYAK MASUK AGENDA KUNJUNGAN ANDA.


TELUK DONGGALA


  1. TELUK DONGGALA. Di masa kolonial, Donggala yang berjarak sekitar 35 kilometer dari Palu merupakan salah satu kota pelabuhan dan perdagangan tersibuk di Sulawesi Tengah. Teluknya diberkahi perairan menawan yang memanggil-manggil siapa pun untuk mencemplungkan diri dan menikmati kesegarannya. Ada beberapa pantai cantik di kawasan ini, salah satunya Tanjung Karang. Pantainya berpasir halus dan airnya dangkal, layaknya kolam renang raksasa untuk anak-anak. Di sekitar pantai terdapat penginapan sederhana dan beberapa warung makan yang sekaligus menyewakan alat snorkelling. Teluk Donggala dan pantai-pantainya selalu ramai tiap akhir pekan dan musim liburan.
  2. TAMAN NASIONAL LORE LINDU. Siapkan kartu memori berkapasitas besar jika ingin mengunjungi taman nasional ini. Obyek-obyek foto menarik sudah tersaji sejak di jalan menuju gerbangnya. Saya mrnembus pedesaan yang di kelilingi gunung dan sungai, mengunjungi danau di ketinggian 1.000 meter, meniti rute di bibir jurang, dan menyaksikan kemolekan satwa penghuni hutan. Berlokasi di Kabupaten Donggala dan Sigi, Taman Nasional Lore Lindu dapat di akses melalui Desa Sadaunta yang berjarak sekitar 62 kilometer atau dua jam berkendaraan dari Palu. Taman seluas 200 ribu hektar ini terpecah ke dalam beberapa hutan, seperti hutan dataran rendah, pegunungan rendah, dan kayu alpin. Koleksi faunanya cukup memukau, walaupun Anda harus jeli mencari jika ingin menyaksikannya. Ada Anoa, Rangkong, Elang Sulawesi, dan bermacam-macam kupu-kupu. Lore Lindu ternyata bukan cuma kawasan konservasi alam, tapi juga sejarah. Setidaknya pengelola hingga kini telah menemukan  lebih dari 400 batu megalith, sebagian berbentuk patung dengan ketinggian 1,5 hingga 2,5 meter. Sekitar 70 persen batu-batu magis itu tersimpan di Lore Tengah.
  3. KALEDO. Saat Anda berkunjung ke Palu jangan lupa menikmati makanan Kaledo, yakni masakan tradisional berisi sup tulang kaki sapi yang berkuah asam dan disajikan bersama singkong rebus. Kaledo bisa dibilang merupakan perpaduan antara sayur sup dan sayur asam Kuahnya gurih dan dagingnya empuk. Rasanya sangat nikmat sampai-sampai makan satu porsi rasanya tidak pernah cukup. Bagi petualang lidah, usai menghabiskan daging yang melekat di tulang, jangan lewatkan sumsum yang tersembunyi di dalamnya, sodok sumsum menggunakan sumpit, lalu sedot memakai sedotan. Pelengkap makan Kaledo adalah irisan jeruk nipis dan bawang goreng khas Palu yang renyah. Sebuah dongeng kocak menceritakan asal-muasal menu ini. Dahulu pernah datang seorang dermawan yang memotong sapi untuk kemudian dibagi-bagi ke warga. Yang pertama mendatanginya adalah orang Jawa. Dia mendapatkan jatah daging yang kemudian diolahnya menjadi bakso. Selanjutnya datang orang Makassar. Kali ini dia mendapat bagian jeroan yang kemudian di masak menjadi coto. Giliran terakhir adalah orang Kaili, penduduk asli Donggala, yang hanya kebagian tulang dengan sedikit daging. Setelah memutar otak, dia berhasil menemukan solusi cerdas untuk mengolah jatah sisa tersebut menjadi Kaledo. Di sepanjang Jalan Diponegoro, terdapat dua rumah makan Kaledo yang cukup terkenal, yakni Rumah Makan Abadi dan Kaledo Stereo.
  4. TANJUNG KARANG. Berlokasi di Pantai Tanjung Karang, Prince John merupakan satu-satunya dive resort di pesisir barat Sulawesi Tengah dalam radius 300 kilometer. Tiap bungalownya menawarkan pemandangan Teluk Donggala, penginapan yang ideal bagi pecinta pantai. Prince John menawarkan paket menyelam siang hari di perairan Teluk Donggala dan menyelam malam hari di seberang resor. Paket yang terakhir ini layak dicoba. Meyelam di perairan yang hanya berjarak selemparan batu dari resor, kita dapat menyaksikan sekumpulan kakap kuning , tuna, berbagai ikan karang, dan yang paling mengagumkan kuda laut pygmy yang bersembunyi di dalam seafan merah di kedalaman 30 meter. Resor juga menawarkan day trip menuju Batu Suya, situs menyelam berisi dinding karang yang dihuni ikan-ikan besar, seperti hiu, bumphead parrotfish, dan Napoleon wrasse. Makan siang disediakan di kapal dan para penyelam dapat menyantapnya sambil berpiknik di pantai-pantai terpencil yang dilewati. Paket seru lainnya adalah menyelam safari selama dua hari menuju Pulau Pasoso (dijuluki Turtle Island), lokasi ideal untuk menjajal scuba diving.
    TANJUNG KARANG
  5. IKAN BAKAR DAN SAYUR KELOR. Di Palu, seafood berarti ikan. Agak sulit menemukan menu udang, cumi-cumi, kepiting, apalagi lobster. Variasi ikannya juga minim, umumnya terbatas pada beberapa jenis tuna. Cara memasak ikan di Palu sangat tergantung pada asal daerah si koki. Yang paling populer adalah Ikan Bakar Bumbu Rica Khas Makassar yang disantap bersama sambal dabu-dabu dan irisan mangga muda. Ospi lainnya adalah ikan bakar yang ditemani sayur daun kelor berisi irisan jagung. Masyarakat di Ibukota Sulawesi Tengah ini sepertinya sudah cukup maju dalam diversifikasi pangan dengan tidak melulu tergantung pada beras. Lihat saja bagaimana mereka menyantap ikan bakar bersama singkong rebus atau jagung rebus, dan bukan nasi.
  6. BAWANG GORENG. Bawang goreng Palu adalah bawang goreng yang terbuat dari varietas endemis yang hanya tumbuh di Palu. Jika ditanam beberapa kilometer saja ke arah Kabupaten Donggala, bawang ini tidak mau tumbuh. Rasanya memang lebih renyah dan gurih dibandingkan bawang goreng lain. Berkat teksturnya yan agak kasar, bawang ini bisa dijadikan topping pada nasi atau berbagai makanan, bahkan juga bisa dikudap layaknya keripik. Bawang goreng ini dijual di hampir setiap toko maupun swalayan di Palu.
  7. NASI KUNING KUAH LODEH. Di Jawa, nasi kuning lazimnya hanya disuguhkan di momen-momen spesial, seperti syukuran atau hari besar Islam. Namun di Sulawesi, makanan tradisional ini merupakan menu sarapan harian warga. Uniknya lagi, Nasi Kuning Khas Palu tidak disajikan kering, melainkan disiram kuah sejenis lodeh yang berbahan dasar santan gurih untuk menabah citarasanya. Kuah biasanya disiramkan sedikit saja di atas nssi. Hidangan pendamping Nasi Kuning Khas Palu umumnya telur rebus, tempe, bakmi atau bihun, dan ayam goreng.
  8. DANAU LINDU. Berbeda dari Danau Toba atau Danau Tondano, Danau Lindu sangat minim fasilitas. Restoran hanya ada satu-dua, karena itulah pengunjung disarankan membeli makanan di toko-toko kelontong yang bertaburan di gerbang Taman Nasional Lore Lindu. Toilet umum dan ruang ganti baju juga tidak ada, sehingga pengunjung umumnya enggan berenang walaupun air sangat tenang. Cara terbaik menikmati keindahan Lindu adalah dengan menyewa perahu dan mengunjungi Pula Bola di tengah danau yang dihuni kuburan tua Raja Maralindo. Danau terbesar kedelapan di Sulawesi ini terletak di tengah pegunungan di ketinggian 1.000 meter. Untuk menjangkaunya pengunjung bisa trekking sejauh 15 kilometer atau naik ojek bertarif Rp 100 ribu pulang pergi dari gerbang Taman Nasional. Dalam perjalanan menuju danau, saya melewati empat desa cantik yang halamsn setiap rumahnya ditumbuhi bunga warna-warni, mulai dari mawar hingga bougainvillea. Desa-desa ini didiami warga dari beragam suku dan agama. Keramahan mereka sungguh mengharukan. Warga tidak segan mempersilakan untuk mampir ke rumah mereka. Tukang ojek juga bersedia mengantarkan penumpang ke dusun-dusun terpencil yang belum dialiri listrik namun pemandangannya jauh lebih cantik. Adat mengajarkan masyarkat Lindu untuk mencintai alam, karena itulah hutan disekitar danau terpelihara dengan baik walaupun jumlah penduduk terus meningkat. Jika Anda memutuskan untuk mampir ke rumah warga, bersiaplah untuk disuguhi secangkir kopi berisi jahe dan kayu manis, Minuman Penghangat Khas Lindu.

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "8 REASONS TO VISIT PALU"

Post a Comment

CLOVE GARDEN HOTEL AND RESIDENCE BANDUNG

CLOVE GARDEN HOTEL . Located in the Dago area of ​​North Bandung at an altitude of approximately 1200 meters above sea level in the Bukit Li...